Kajian Media
kajian media merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari masalah institusi, sejarah dan efek media. kajian media didalamnya menggunakan berbagai macam teori dan metode dari beberapa disiplin keilmuan yang meliputi komunikasi politik, ilmu komunikasi, sosiologi, teori sosial, teori literasi, pengaruh media, kajian film/video, antropologi budaya, kajian budaya, filsafat, kajian museum, kritik seni/sejarah seni, teori informasi dan ilmi ekonomi. kajian media dalam konteks tradisi ilmu sosial seperti kajian komunikasi, sosiologi dan ekonomi, termasuk kedalam disiplin ilmu yang menitikberatkan pada masalah media massa, unsur - unsur politisnya, konteks sosial, kepentingan ekonomis, dan peran budaya serta dampak yang ditimbulkan dari penciptaan dan pendistribusian isi media kepada khalayak luas.kajian media dalam konteks humaniora seperti teori literasi, kajian film/video, kajian budaya, dan filsafat, menitikberatkan pada masalah konstitusi media dan mencoba menjawab pertanyaan sejauh mana media membentuk atau menciptakan tentang apa yang disebut sebagai pengetahuan dan segala sesuatu yang dapat dikomunikasikan. tema - tema penting dalam kajian media sebagai sebuah kajian yang interdisipliner, kajian media memiliki beberapa tema - tema penting dalam memahami media, meliputi;1. produksi isi media
2. kajian khalayak dan efek media
3. komunikasi massa
4. jurnalisme
5. ekonomi politik media
6. komunikasi interpersonal
7. sosiologi kultural
meskipun kebanyakan proses produksi dan praktik - praktik jurnalisme terdapat dalam kajian media dengan memiliki tujuan yang bersifat kontekstual (fourth estate) akan tetapi kedua istilah tersebut sebenarnya tidak bisa dipertukarkan satu sama lainnya. beberapa kajian lainnya yang termasuk dalam kajian media, seperti kajian khalayak, kajian produser, kajian televisi dan kajian radio. kajian film sering menjadi salah satu kajian yang terpisah, lewat kajian televisi dan kajian terhadap video games berkembang diluar disiplin kajian media, sebagaimana hal ini awalnya telah dibuat berdasarkan dasar - dasar teori kritis seperti psikoanalisis, feminisme dan marxisme.teori kritis media melihat pada cara bagaimana kepemilikan media, produksi media dan distribusi informasi bisa memberikan dampak dan pengaruh kepada masyarakat dan menyediakan beberapa alasan - alasan yang lazim bagi kelompok sosial konservatif (efek media), liberal, dan sosialis (korporasi dan kajian sosial), kajian dampak - dampak dan teknik - teknik yang dipraktikan dalam periklanan merupakan salah satu sudut dari kajian media. kajian media kontemporer meliputi analisa terhadap media - media yang baru/mutakhir seperti internet, video games, perangkat mobile, televisi interaktif, dan bentuk media massa lainnya yang terlahir dan berkembang sejak sejak tahun 90-an. karena teknologi - teknologi mutakhir tersebut memungkinkan lahirnya pola - pola komunikasi instan baru yang bersifat nirbatas, menjangkau seluruh dunia seperti dalam chat-room, pesan instan, video-games online, video-conference). komunikasi interpersonal merupakan salah satu elemen penting dalam kajian media - media baru ini. factor lainnya yang mempengaruhi kajian media kontemporer adalah masalah globalisasi : perdebatan masalah globalisasi sebagai sebuah urutan kejadian sejarah atau sebagai sebuah konstruksi sosial. komunikasi politik dan ekonomi politik media pada awalnya, kajian media erat kaitannya dengan politik dan masalah perang (Guo & Wu, p.276) seperti riset kampanye dan propaganda perang. komunikasi politik paling utama mengkaji hubungan yang tercipta antara politikus, pemilih, dan media. hal ini menitikberatkan pada analisis efek media. berikut adalah empat teori utama dalam kajian efek media ; teori peluru, two step flow communications (lazarsfeld,1948), limited effect (lang & lang, 1935), dan spiral kesunyian (spiral of silence) (noelle-neumann, 1984), adn juga masih banyak lagi penelitian - penelitian lainnya yang mempelajari teknik - teknik dalam komunikasi politik seperti retorik, simbolisme dll. pada akhir abad pertengahan, ekonomi politik telah memainkan peranan yang cukup penting dalam literasi kajian media. teori nya mendapatkan sebuah penilaian yang buruk dalam kajian media ditandai dengan lahirnya sebuah karya dari Edward.S.Herman dan Noam Chomsky dalam "manufacturing consent" yang diterbitkan pada tahun 1988. dalam buku ini pengarang mendiskusikan mengenai bagaimana industri media di amerika berjalan, dimana mereka menggunakan istilah model propaganda. model tersebut menjelaskan desentralisasi dan sistem pasar non-konspirasional dalam kontrol dan prosesnya, meskipun sewaktu - waktu ada pihak pemerintah atau pihak lainnya seperti kepentingan lainnya yang mungkin mengambil inisiatif dan menggerakan sejumlah elit media untuk mengendalikan isu apasaja yang akan dibuat dan didistribusikan kekhalayak. kajian budaya center for contemporary cultural studies (CCCS) didirikan oleh Richard Hoggart dan Stuart Hall di university if Birmingham pada tahun 1964. sejalan dengan perkembangan faham marxisme pada tahun 60-an, CCCS mengambil teori - teori kritik dalam konteks arah yang baru, menitiberatkan pada pertanyaan seputar masalah media dan power/kekuasaan, hal ini merupakan bagian dari paradigma etnografi dan semiologi Hall. CCCS telah menjadi bagian penting dalam perkembangan ranah keilmuan ini, menghasilkan beberapa kunci penting dalam penelitian - penelitiannya. dibawah kepemimpinan Stuart Hall, CCCS berhasil menemukan kunci penelitian - penelitian empiris yang mengkaji hubungan antara teks dan audiens.kajian budaya telah merubah definisi dari budaya itu sendiri. definisi budaya berubah yang pada awalnya dilihat dari sudut pandang baik dan buruk, kini dilihat sebagai sebagai sebuah kepentingan sosial dan hubungan - hubungan yang terjalin didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar